
Jakarta –
Pemerintah memunculkan hilirisasi selaku salah satu prioritas. Hilirisasi tersebut salah satunya dilaksanakan pada sawit.
Untuk memacu hilirisasi ini, pemerintah mengerjakan antisipasi utamanya dalam bidang sumber daya insan (SDM) sehingga menyanggupi keperluan industri. Salah satunya dijalankan lewat pendidikan vokasi.
Baca juga: Cuaca Buruk Bayangi Kenaikan Harga Minyak Goreng |
Salah sesuatu unit pendidikan vokasi milik pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yaitu Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan yg terus dikembangkan. Politeknik ini memiliki tenaga pengajar berisikan 71 dosen yang termasuk 14 lektor kepala serta 10 dosen yg bergelar doktor.
Selain itu, PTKI Medan sudah sukses melahirkan guru besar, adalah Prof Dr Elvri Melliaty Sitinjak, MT selaku guru besar dalam bidang ilmu kimia di kegiatan studi Teknik Kimia PTKI Medan.
“Peran guru besar sungguh penting selaku pencetus inovasi lewat pendidikan, riset dan dedikasi masyarakat. Pencapaian ini bukan saja ialah capaian segera selaku seorang dosen, tapi juga menjadi capaian dari PTKI Medan dan Kementerian Perindustrian,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan dalam keterangan tertulis, Minggu (15/12/2024).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita mengatakan, kegiatan pengembangan industri hilir kelapa sawit diarahkan terhadap penguatan bikinan pangan fungsional/bernutrisi, aneka ragam produk hilir non-pangan, sampai materi bakar nabati berbasis minyak sawit.
“Penyediaan materi baku bermutu buat industri hilir ialah syarat utama kegiatan hilirisasi industri. Oleh lantaran itu, inovasi dalam proses pemurnian dan pembuatan minyak kelapa sawit, pastinya sanggup mengembangkan mutu minyak sawit,” ujarnya.
Kemenperin terus mendorong ekspor produk hilir kelapa sawit yg bernilai tambah tinggi. Adapun nilai ekonomi sektor industri kelapa sawit hulu-hilir di saat ini meraih lebih dari Rp 750 triliun per tahun, setara dengan 3,5% PDB nasional pada tahun 2023 yang meraih Rp 20.892 triliun.