
Macet Maros Makassar terjadi selama 21 jam akibat banjir yang melanda jalan utama di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir menyebabkan kemacetan parah, dengan sejumlah pengendara bahkan terjebak semalaman di jalan. Akses jalan Trans Sulawesi yang biasanya lancar, mulai mengalami kelumpuhan total sejak Selasa (11/2) pukul 21.00 WITA. Lalu lintas akhirnya kembali normal setelah air surut pada Rabu (12/2) sekitar pukul 18.00 WITA.
“Kendaraan mulai bisa melintas setelah air surut,” kata Bupati Maros, Chaidir Syam, dalam wawancaranya dengan wartawan pada Rabu (12/2/2025).
Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda A. Marwan P. Afriadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi kemacetan, salah satunya dengan menutup jalur yang terendam banjir. Namun, jalur alternatif di sekitar lokasi juga belum bisa dilalui karena kondisi yang masih serupa.
Pengendara Mengeluh di Jalan Poros Maros-Makassar
Sejumlah pengendara dari arah Maros menuju Makassar terjebak macet selama berjam-jam. Bahkan, beberapa dari mereka harus menginap di jalanan, menunggu banjir surut.
“Dari jam 11 malam (Selasa) terjebak karena banjir di dekat kantor bupati Maros,” kata salah seorang warga, Taufik Hasyim kepada detikSulsel, Rabu (12/2).
Taufik menjelaskan bahwa kendaraan tidak bisa melintas karena jalan masih tergenang banjir. Banyak pengendara yang memilih bertahan, menunggu air surut, daripada mencoba menerobos banjir.
Selama terjebak macet, Taufik dan istrinya mengungsi ke kantor Dinas Pertanian Maros yang berada di tepi jalan. Di sana, beberapa pengendara lainnya juga bertahan, mengisi daya ponsel.
Penerbangan dan Kendala di Maros
Akses menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar juga terhambat akibat banjir di Maros. Beberapa penumpang pesawat terlambat sampai ke bandara karena macet.
“Tiket saya hangus,” ujar salah seorang warga, Rudi, kepada wartawan di lokasi banjir, Rabu (12/2).
Rudi yang berangkat dari Kabupaten Enrekang, berencana kembali ke Bali pada penerbangan pukul 06.00 WITA. Namun, ia tiba di Pelabuhan Tak Berombak Maros sekitar pukul 02.00 WITA dan terjebak macet.
“Jam 6 pagi saya dijadwalkan terbang ke Balikpapan, tapi saya baru sampai sejak jam 2 subuh,” ujar Rudi.
Meskipun demikian, Rudi tetap berniat melanjutkan perjalanannya menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk mengejar penerbangan berikutnya.
Warga Menggunakan Bahtera untuk Menuju Makassar
Banjir yang menggenangi jalan juga memaksa warga mencari alternatif perjalanan dengan menggunakan perahu menuju Makassar. Salah satunya adalah keluarga Azizah yang berasal dari Maros.
Azizah menceritakan bahwa keluarganya yang awalnya hendak menuju Dermaga Paotere Makassar untuk perjalanan ke Kalimantan Selatan, terpaksa menggunakan jalur laut karena banjir yang melanda jalan.
“Mereka mau ke Kalimantan untuk mengikuti program di Tanah Bumbu, tapi karena banjir parah di Maros, mereka lewat jalur bahari dari Dermaga Sabang ke Pelabuhan Paotere Makassar,” ungkap Azizah kepada wartawan, Rabu (12/2).
Leave feedback about this