
Surabaya –
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan akan mengadopsi pembuatan sampah menjadi listrik menyerupai Surabaya buat dipraktekkan nasional. Hal ini disampaikan usai meninjau Loka Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Zulhas menyampaikan semua tempat perlu mencontek Surabaya. Di mana seluruh sampah harian sebanyak 1.600 ton dimasak tanpa sisa, lalu menciptakan listrik 12 Megawatt.
“Saya kira ini penyelesaian menyelesaikan permasalahan sampah di mana-mana” kata Zulhas di TPA Benowo, Selasa (7/1/2025).
Menurut Zulhas, sistem perlu secepatnya diambil. Sebab, perkembangan penduduk yang selalu bertambah akan memperbesar pula jumlah sampah.
Baca juga: Zulhas Ungkap Aturan MBG Tahun Depan Dapat Tembus Rp 420 T |
![]() |
“Karena ekonomi kalian tumbuh, penduduk tambah banyak, pasti waste (sampah) tambah banyak,” ujarnya.
Ad interim Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pembuatan sampah menjadi listrik di TPA Benowo melakukan pekerjaan sama dengan pihak ketiga ini. Hasilnya pun terbukti efektif.
“Dulu sampah Surabaya 1.300 ton, saya jadi wali kota pertama menjabat telah menjadi 1.400 ton, pas pelelangan (perusahaan atau pihak ketiga) masih 1.000 ton, penduduk Surabaya 2,8 juta, kini jadi 3,2 juta penduduk,” terperinci Eri.
Baca juga: Zulhas Sebut Bulog Akan Serap Hasil Panen Petani dengan Harga Baru |
Ke depannya, Surabaya menarget jumlah sampah turun per harinya menjadi 1.400 ton. Artinya turun 200 ton dari sebelumnya 1.600 ton per hari.
“Caranya, menggencarkan budaya pemilahan sampah dari rumah, di semua wilayah. Saya berharap sampah penduduk dapat menyusut ya. Memilah dari awal. Sekarang di setiap RW udah ada pemilahan dari rumah. Sasaran kalian enggak 1.600 lagi. Makara 1.400 itu yg kami lakukan hari ini,” pungkasnya.
Diketahui, pembuatan sampah dengan teknologi ramah lingkungan di Surabaya menjadi yang pertama beroperasi di Indonesia dari 12 tempat yg ditetapkan selaku percontohan.

Leave feedback about this