Berita Ekonomi Bisnis

Wamen Bumn: Inklusi Keuangan Bukan Tujuan Ekonomi, Namun Kewajiban Sosial

Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani mengatakan soal transformasi keuangan digital di ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Foto: Alfi Kholisdinuka/

Jakarta

Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani menyinari soal inklusi keuangan di ASEAN pada ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Menurutnya, inklusi keuangan di sekarang ini bukan sekedar tujuan ekonomi, melainkan kewajiban sosial.

Oleh sebab itu, ia berharap datangnya lembaga AIPF 2023 sanggup mendatangkan penyelesaian dalam menyelesaikan tantangan inklusi keuangan. Terlebih di sekarang ini lebih dari 70 persen penduduk di tempat ASEAN tidak punya rekening bank (unbanked).

“Inklusi keuangan bukan sekedar tujuan ekonomi, melainkan kewajiban sosial. Harapan kami diskusi dalam lembaga ini sanggup menciptakan penyelesaian kepada tantangan inklusivitas keuangan yang kami puji di tempat untuk mempertahankan stabilitas dan kesejahteraan di kawasan,” ujar Rosan dalam Plenary Sessions on AIPF sub-themes I: Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Wamen BUMN: 70% Penduduk ASEAN Tidak Punya Rekening Bank

Dalam mengembangkan inklusi keuangan, dikehendaki layanan keuangan digital yang memadai. Rosan menyebut hadirnya layanan keuangan digital sanggup membuka jalan untuk menjembatani kesenjangan keuangan, utamanya bagi mereka yang tidak punya rekening bank dan pelaku UMKM.

“Layanan ini memainkan tugas penting dalam mendorong inklusivitas keuangan ASEAN sesuai dengan kemajuan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan dan inklusif,” katanya.

Di Indonesia, layanan keuangan digital sudah mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 sampai 2022, pemain FinTech di Indonesia meningkat 6 kali lipat dari sekitar 51 menjadi lebih dari 300 pemain aktif.

Baca juga: Wamen BUMN: ASEAN Berada di Ambang Revolusi Keuangan Digital

Sementara itu, 33% penduduk sudah memutuskan e-wallet selaku tata cara pembayaran pada tahun 2021. Capaian ini menciptakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan perekonomian paling meningkat di Asia.

Rosan mengungkapkan untuk mengembangkan layanan keuangan digital, BUMN sudah mengembangkan katalis dan melakukan kerja sama strategis dalam mentransformasikan layanan keuangan digital Indonesia dalam banyak sekali aspek.

Hal ini dijalankan lewat peluncuran platform digital yang dijalankan Bank BUMN, BNI, BRI dan Mandiri. Selain itu, beberapa BUMN sudah memperluas pembayaran layanannya ke platform duit untuk pelanggan.

“(Di samping itu) Mandiri, BRI, BNI dan BTN sudah membangun penyelesaian perbankan digital. Melalui upaya ini, BNI Mobile Banking sudah mengembangkan kemajuan sebesar 59% menjadi 7,8 juta pengguna pada tahun 2022,” tutupnya.

20D

Jokowi: Bagi Indonesia Kemitraan ASEAN-Korsel Partnership of The Future

20D

Jokowi: Bagi Indonesia Kemitraan ASEAN-Korsel Partnership of The Future


kementerian bumnktt asean 2023ktt asean jakartaaipf 2023

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video